rencananya mimin akan upload ceritanya mungkin secara bertahap , hope u like it..
ini sampul yang mimin buat untuk novel ini
Watashi Wa
Ogata Ai Desu
(Saya
adalah Ogata Ai)
“KRIIIIIING!”
“Ai!,
cepat bangun! Sudah jam berapa sekarang?!”
“Iya....Ma!”
Namaku
Ogata Ai. Ai artiya “cinta”, tapi sayang kehidupanku selama ini selalu tanpa
cinta padahal cinta bagian dari namaku. Hari ini merupakan hari pertamaku
menjadi siswa SMA, aku berharap kehidupan SMA-ku akan lebih berwarna.
“Ai-chan!!!!” seorang gadis cantik dengan
tinggi 168 cm, berambut hitam panjang, melambaikan tangan padaku.
Aku
segera berlari ke arahnya. “Hosh...hosh...hampir aja telat!” ucapku dengan
nafas yang hampir habis.
“Kau
ini...ck..ck...ck.... harusnya kamu bangun lebih awal biar nggak kayak gini!”
“OK, Mia
senpai”
“Aduh,
nggak usah pake senpai-senpai segala,
kita ini bukan di Jepang tahu?! Ini-tuh INDONESIA”
“Baiklah..”
Aku akan
ceritakan sedikit tentang diriku agar kalian tidak bingung. Ayahku orang Jepang
karena itu namaku Ogata Ai, sedang ibuku orang Indonesia. Ayah ikut ibu tinggal
di Indonesia. Jadi, disinilah aku di Indonesia. Mia adalah tetanggaku sekaligus
teman sepermainanku, orangnya sangat baik.
#####
“Waaaaaah....
capek bangeeeeet.....” gerutu Mia
“Iya...iya....aku
nggak nyangka kalau MOS di SMA itu sangat menderita, mana kakak-kakaknya pada killer semua”
“Ah,
nggak usah ngebahas mereka lagi, aku jadi bete kalau ingat mereka. Hmmm.. Ai
kamu udah beli komik ‘Pink Innocent’
volume 3?”
“Hahaha...
tentu saja sudah dong!” jawabku sambil mengacungkan jempol.
“Gimana?!”
“Gimana
apanya?!”
“Yah
ceritanya gimana? Gimana hubungan Kokona dan Renji setelah peristiwa di laut
itu?”
“Tentu
saja tambah mesra, walaupun harus melewati beberapa rintangan. Yang paling ku
suka ketika Kokona dan Renji ikut kontes cosplay ‘Nyantaro’. Rasanya aku juga
mau ikut cosplay. Gimana?”
“Memangnya
berapa umurmu? Apa kamu tidak malu, walaupun sesuka apapun kepada anime tapi
aku takkan mau mengenakan kostum seperti mereka! Nanti kita dikirain idiot”
“Padahal
aku pengen banget!”
“Yah
udah kamu aja ndiri, aku nggak bakalan mau”
“Aku
hanya bercanda kok, peace!”
Selain
bertetangga, aku dan Mia memiliki hobi yang sama. Kami suka baca manga dan
nonton anime. Yah mungkin karena kebiasaan seperti inilah yang menyebabkan
cinta tak kunjung datang padaku. Mia juga sepertiku tapi dia bisa mempunyai
pacar yang keren dan gateng. Huh... atau ini memang takdirku?! Ooooh Mengapa?
Hmmm...
tapi tak mengapa asalkan aku membaca manga dan menonton anime, tokoh-tokohnya
akan hidup dalam diriku, di dunia imajinasiku. Mereka bisa menggantikan cinta
kepada lawan jenis. Hohohoho
#####
Mia tmni aQ ke mall bsk
siang yah? Kan bsk hri trkhr MOS ^_^
Secepat
kilat aku mengetik sms. Tidak berapa lama hp-ku berdering, kulihat 1 pesan dari
Mia.
Sori, bsk aQ mo prg jln2
dng Kevin. Sory yah?!
Kevin
adalah pacar Mia, tinggi 178 cm, kulit kuning langsat, hidung mancung, body
perfect! Dia dua tahun lebih tua daripada kami.
Huh, yah
mau gimana lagi, aku nggak bisa memaksa Mia untuk jalan-jalan bersamaku.
GPP koq, slmt brsenag-senag
yah! ^_^
Mia
bersama Kevin, berarti aku nggak bisa selalu bersama Mia dong. Jadi sepi deh,
tapi aku adalah Ogata Ai, tak ada kata sepi dalam kamusku, hidup Ogata Ai
selalu penuh dengan warna dan kebahagiaan.
#####
AWAL SEBUAH KESIALAN
Akhirnya MOS selesai juga, rasanya seperti baru bebas
dari ancaman kematian, hehehe..
“Ai-chan” terdengar suara Mia.
Kuperhatikan
sekelilingku, mencari sosoknya. Ketemu, dia ada di samping perpustakaan.
“Ada
apa?” kataku sambil menghampirinya.
“Ai-chan maaf yah soal kemarin, aku nggak
bisa menemanimu. Maaf!”
“Hahaha...
Mia Mia, kamu ini lucu banget sih, nggak papa kali. Kamu nggak salah kok. Yang
salah itu kalau kamu ninggalin Kevin dan pergi jalan-jalan bersamaku”
Mia
merangkulku, “Terima kasih Ai, kamu yang terbaik!”
“KRIIIIIIIIIIIIIING.....KRIIIIIIIIIIIIIIIING......”
“Eh, bel
sudah berbunyi sebaiknya kita masuk ke kelas” kataku sambil menarik tangan Mia
dan segera berlari menuju ke kelas.
Aku dan
Mia berada di kelas yang sama. Yang berada tidak jauh dari perpustakaan, hanya
tinggal berbelok ke kiri di persimpangan dekat kelas XII-1.
Tiba-tiba
‘BUK’
Ups, gawat
aku menabrak kakak kelas. Kuberanikan diriku untuk melihat siapa yang kutabrak.
Weekh, tamatlah riwayatku, aku menabrak kak Ryan. Kak Ryan adalah ketua OSIS di
sekolah ini dan terkenal sadis. Mati aku!
“Ma...ma...ma...maaf”
aku sudah kehabisan kata-kata, bibirku rasanya kelu tak bisa mengucapkan
kata-kata.
“Apa?!
Maaf?! Kau ini, kalau jalan pakai mata dong! Dasar!” Dia membentakku.
Bagaimana
ini? Aku nggak tahu harus gimana. Lebih baik diam saja. Mia juga tak bisa
berbuat apa-apa karena takut.
“Siapa
namamu?!” tanyanya dengan nada yang tinggi.
“O...o..Ogata...
Ai..., kelas X-2”
“Heh,
anak baru tapi berani macam-macam....” katanya sambil pergi meninggalkan kami.
Huh,
syukurlah dia udah pergi. Aku berbalik ke arah Mia, dia terlihat sangat
ketakutan.
“Hehehe...
sudahlah, ayo kita ke kelas” kataku kepadanya sambil berjalan menuju ke kelas.
#####
“Baiklah anak-anak cukup sekian pelajaran hari ini” kata
Pak Guru lalu melangkah pergi meninggalkan kelas.
“Hai, namaku Marisa” kata seorang cewek cantik dan manis yang
duduk di sampingku sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan padaku.
“Ogata
Ai, panggil saja Ai” kataku sambil membalas uluran tangannya.
“Wah,
kamu orang Jepang yah?”
“Hahaha...
bukan kok, ayahku orang Jepang tapi ibuku orang Indonesia”
“Oooh...”
Sedang
seru-serunya berbincang dengan Marisa, dua orang teman kelasku menghampiri
kami.
“Kamu
Marisa yah?!” kata salah seorang gadis yang menghampiri kami.
“Ya, ada
apa?”
“Perkenalkan,
saya Desi dan ini Tata” katanya sambil menunjuk dirinya dan orang yang
bersamanya.
“Katanya
kamu ini bisa ngeramal yah?” ucap Tata.
Apa?
Marisa bisa ngeramal? Hebat! Kulihat dia malu-malu dan jadi salah tingkah,
lucunya.
“Iya sih, dikit-dikit” jawabnya.
“Kamu bisa ngebaca sifat orang nggak?” tanya Desi dengan
sangat bersemangat.
“Hmmmm...iya”
“Yes, kalau gitu kamu tahu nggak anak yang jadi ketua
kelas kita?”
“Setiawan?”
“Iya! Gimana sifatnya kira-kira?”
“Setiawan memiliki tubuh dengan berpostur Logam, seorang
yang berpostur logam biasanya pekerja keras, ulet, dan berpendirian kuat
kecuali karena kondisi yang sangat memaksa. Setia pada janji dan komitmen. Dia
sangat menyukai kejujuran dan seorang yang penyabar dan penuh cinta. Dia juga
nggak mau menimpakan kesalahan pada orang lain dan pantang melakukan kesalahan
yang sama”
Amazing! Keren banget. Dia benar-benar bisa ngeramal.
Kulihat Desi sangat bahagia mendengar penjelasan tentang
Setiawan “Wah, aku jadi makin tergila-gila padanya. Yuk Tata kita pergi. Kami
pulang dulu yah. Terima kasih”
“Bye...Bye...” mereka berdua pergi meninggalkan kelas
sambil melambaikan tangan kepada kami.
“Hebat loh Marisa, Keren” kataku sambil mengacungkan
jempol.
“Bi...bi...biasa aja kok” jawabnya dengan malu-malu.
Kulihat Mia sudah membereskan barangnya. “Ai-chan, kita pulang yuk”
“Marisa, aku pulang dulu yah?Sayonara” kataku sambil melambaikan tangan dan segera menuju ke
Mia.
######
Tinggal diam dirumah waktu akhir pekan ternyata
membosankan. Segera ku-SMS Mia untuk pergi menemaniku jalan-jalan mencari udara
segar.
Jln2 yuk, bosan nih!
Tak lama kemudian Hp-ku berbunyi, 1 pesan dari Mia.
Sorry yah! aQ g bisa,
bcz Kevin sdng ada d rmhku, kami mo bljr bareng.
Haaaah..aku hanya bisa menarik nafas panjang. Lagi-lagi
sama Kevin. Tak apalah aku pergi aja sendiri. Secepat kilat segera kuganti
pakaianku, lalu bergegas ke mall yang hanya berjarak 400m dari rumahku.
Di mall
“Waah.. puas aku baca komik, Mmmm... sekarang mau apa
lagi yah? Ah aku lapar, aku mau cari makan” kataku pada diriku sendiri seperti
orang aneh saja.
Kulihat tempat yang menyediakan sushi, segera aku ke
sana. Tapi, belum sampai di tempat itu aku mendengar suara ribut-ribut dari
seseorang yang pernah ku kenal. Bak seorang detektif, segara kucari asal suara
itu. OMG! Rasanya aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Ternyata suara itu
berasal dari Marisa yang bertengkar dengan seorang laki-laki yang pernah
kulihat, Astaga itu... Kak Ryan. Bagaimana bisa?
Rasa ingin tahuku semakin bertambah sehingga secara
sembunyi-sembunyi aku menguping pembicaraan mereka.
Kak Ryan berjalan meninggalkan Marisa. Sepertinya mereka sedang
bertengkar, karena kulihat atmosfirnya sedang buruk.
“Tunggu...Kak Ryan Tunggu” kata Marisa sambil mengejar
kak Ryan. “Soal putus itu... Bohong,kan?”
Gawat sepertinya ini pembicaraan yan tidak menyenangkan,
aku harus segera kabur. Kakiku baru akan kulangkahkan tapi,
“Kau memang cantik. Tapi itu saja! Aku bosan padamu.
Enyah saja!” kata Kak Ryan.
Mendengar perkatannya tanpa sadar aku keluar dari tempat
persembunyianku, “Jangan bicara begitu, dong! Itu... Cuma saran sih....” Aduh
gawat! Kenapa aku bisa keceplosan kayak gini sih?
Seketika Marisa berbalik ke arahku “Ai....jadi kau ini...
pacar barunya?”
“Eh? Bukan! Aku...” belum sempat aku selesaikan ucapanku,
tiba-tiba Kak Ryan memegang pundakku dan menarikku ke arahnya.
“Baguslah kalau kau sadar...” kata kak Ryan.
Ucapan kak Ryan bagaikan petir yang menggelegar dan
menghantamku tapi yang paling menderita dari ucapan ini adalah Marisa. Marisa
terlihat begitu jengkel. Gawat ini sebuah kesalahpahaman.
“Ok, tapi aku tidak sanggka kalau itu kau. Selamat
tinggal” kata Marisa lalu pergi meninggalkan kami.
“Hei... kau salah paham!” Kak Ryan segera melepaskan
tangannya. “Eh! Apaan sih? Kak Ryan, cepat kejar dia!”
“Apa?”
“Kalian harus bicara dari hati ke hati untuk
menyelesaikan permasalahan ini”
“Kau Ai kan?.... Aku yakin....kau pasti sering dibilang
aneh, kan?!”
“Iya....sih...”
“Dasar aneh,” kak Ryan berjalan meninggalkanku.
Aduh gimana ni? Pasti Marisa marah banget. Huh, ini
gara-gara kak Ryan, kenapa sih, aku harus terlibat? Dasar bodoh! Ai bodoh!
Hiks... hiks... malangnya nasibku.
#####
Keesokan harinya, rasanya aku tak sanggup ke sekolah dan
bertemu dengan Marisa. Dia pasti marah banget padaku, karena mengira akulah
penyebab hubungannya dengan kak Ryan menjadi rusak.
Kuberanikan diriku melangkah masuk. Ketika aku akan duduk
ditempatku, tiba-tiba Marisa berdiri dan pergi. Aku harus gimana yah? Hmmm...
lebih baik aku diam aja, daripada nantinya masalah ini tambah ruwet.
“Ai-chan” Ucap
Mia sambil memukul mejaku, hal ini benar-benar mengagetkanku.
“Ada apa sih?”
“Lihat ini!” katanya sambil menyodorkan sebuah majalah.
“Mmm..Pembawa keberuntungan...hari dan warna...Aries :
Selasa, merah...Gemini : Rabu,kuning....Sagitarius : Kamis,ungu.... Apaan sih
ini?”
“Kamu ini... baca nih... Pembawa keberuntungan....
bintangmu Aquarius berarti hari keberuntunganmu sabtu dan warna kebeuntunganmu
biru”
“Kamu ini ada-ada aja, masa percaya yang gituan”
“Harusnya kamu ini berterima kasih padaku, itu artinya
aku peduli ma kamu”
“Peduli gimana maksudmu?!”
“Kau ini sudah remaja, dan aku melihat hidupmu itu selalu
saja sial, jadi setidaknya aku ingin mengeluarkanmu dari kesialan yang sudah
melekat pada dirimu”
“Aku hargai usaha baikmu, tapi tak perlu khawatir, aku
bisa kok mengatasi masalahku sendiri. OK?”
“Baiklah...Terserah kamu saja”
Ucapan Mia ada benarnya, aku harus segera keluar dari
kesialan yang menghampiriku. Semenjak peristiwa itu Marisa menjahuiku, padahal
sebelumnya hubungan kami baik-baik saja. Semua ini gara-gara kak Ryan, aku
harus menemuinya dan memintanya untuk menjelaskan hal yang sebenarnya kepada Marisa.
#####
KAK RYAN, KAU MEMBAWA SIAL DALAM HIDUPKU
“Kak aku mau bicara sebentar,”
“Siapa kau beraninya memanggil Ryan!!” kata seorang cewek
berambut pirang sambil mendorongku.
“Hentikan, Salsa!” kata kak Ryan sambil menghampiri kami
berdua.
“Ryan.... tapi anak ini...”
“Tidak apa.... biar aku yang mengatasinya” dia berjalan
mendekat padaku. “Apa maumu anak aneh? Apa kau mau menjadi pacarku?”
Weekh...pacarnya?! Geer banget sih nih cowok, siapa juga
yang mau, sudah judes, kasar, dan nggak mau ngertiin orang, huh dasar angkuh!
“Si..siapa juga yang mau jadi pacarmu, kau itu sangat
kasar...angkuh...walaupun kamu ganteng, kamu pikir semua cewek bakal klepek-klepek
sama kamu.........”
Ops, aduh lagi-lagi aku keceplosan, kenapa aku bilang dia
ganteng sih. Ini sama saja dengan menggali kuburanku sendiri.
“Heh, kau benar-benar aneh yah. Selama ini aku belum
pernah pacaran sama orang yang aneh. Sepertinya seru juga”
“Ryan apa maksudmu?” tanya kak Salsa dengan wajah yang
cemas.
“Tidak bermaksud apa-apa. Aku cuma mau cari suasana baru”
Aku tak terima ini! Apa maksudnya mau cari suasana baru?
Memangnya aku ini mainannya?
“Ogata Ai, si gadis aneh, jadilah pacarku”
“APA?! Aku ini kesini untuk memintamu menjelaskan hal
yang sebenarnya kepada Marisa....Kenapa malah jadi begini?”
“Kenapa kau sangat sibuk mencampuri urusan orang? Urus
dirimu sendiri, lagipula bila kita beneran pacaran, sudah tak ada hal yang bisa
dijelaskan kepada Marisa. Beres kan?”
“Pokoknya aku tidak mau.....” aku segera berlari
meninggalkan kak Ryan. Aduh, kok
masalahnya bertambah parah sih. Dasar kak Ryan sialan! Gara-gara kak Ryan
hidupku jadi sial kayak gini.
“Aku nggak setuju Ryan” kata kak Salsa.
“Bukan urusanmu.... Sekarang main apa lagi yah?”
#####
Mia, kanashii L
1 Pesan dari Mia.
Apaan sih kanashii? aQ g
ngerti, pke bhs indonesia yg baik & benar dong.
Aduh, Mia ini gimana sih. Nggak ngerti perasaan orang.
Kanashii : AKU SEDIH
1 pesan dari Mia
G usah di kapital
segala. Kmu sedih krn apa?
Segera aku membalasnya
Semua ini gara2 k Ryan
sialan!!!
1 pesan dari Mia
K Ryan? Ad hubngn apa
kmu ma dia?
Huh anak ini benar-benar nggak ngerti. Sebaiknya aku
datang ke rumahnya aja untuk cerita.
Gara2 k Ryan hdpku jd
hancur berantakan.entar aQ ceritain, aQ mw k rmhmu untk cerita smpai se
detail2nya.
#####
“Oh, jadi gitu ceritanya? Kalau aku jadi kamu aku nggak
bakalan nolak, siapa sih yang mau nolak kak Ryan. Dia itu ganteng, pintar,
ketua OSIS, dan pintar main basket lagi. PERFECT!” kata Mia sambil mengacunkan
jempol.
“Ah, Mia
kamu ini nggak ngerti yah?!” jawabku dengan jutek.
“Bercanda
aja kok, lagian apa salahnya sih? Coba aja, kalau terlalu milih-milih kamu
bakalan nggak bisa punya pacar”
“Aku hanya
mau dengan seseorang yang benar-benar ku suka” Jawabku malu-malu
“Emangnya
gimana tipe cowok yang kamu suka?”
“Kira-kira
mirip Kisaragi Renji”
Seketika
Mia memukul kepalaku. “Aouch! Sakit tahu” kataku.
“Kamu
ini benar-benar aneh, atau nggak ada otak? Apa maksudmu Kisaragi Renji? Dia itu
cuma tokoh komik. Gimana bisa kamu jadikan tokoh komik sebagai acuan?”
“Biarin
aja, Bwe!” kataku sambil menjulurkan lidah.
“Temanku
yang tersayang..... Ini itu dunia nyata!”
“Aku
tahu kok, tapi aku yakin suatu saat nanti aku akan bertemu orang yang seperti
itu”
“Suatu
saat nanti?” ujar Mia sambil mengikuti cara berbicaraku, seakan dia
mengolok-olokku. “Kalau nanti-nanti terus bisa-bisa kamu jadi perawan tua”
Segera
kuambil bantal di dekatku lalu memukul Mia. “Ih, Kamu jahat banget sih, masa
doain aku yang kayak gitu?!”
Tiba-tiba
Mia tertawa, “Hahahaa.....Ai-chan, aku hanya bercanda, Ai ekspresinya paling
lucu kalau lagi marah”
Mia sama
sekali nggak ngebantu.
######
Lanjutannya akan di upload nanti di part 2 nya, apakah ai akan menemukan cowok seperti Kisaragi Renji yang diidamkannya atau tetap terlibat dgn k Ryan seniornya? (lanjutannya d part 2 yee) >___<
ceritanya keren n kece :D ...bikin penasaran :D
BalasHapusekky-oneesama, nice-to... ceritanya keren~~~ ^^
BalasHapustetap berkreasi,,, ganbatte ne >3<)/
*pembaca tetap~~~ :3 :3 :3
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus